Jumat, 04 Mei 2012

PT. MIFTAH PUTRA MANDIRI





PT. Miftah Putra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Perumahan Vila Putra Mandiri I, II, III, dan IV menjadi bukti kesuksesan perusahaan ini. Beberapa perumahan yang telah dibangun banyak diminati oleh banyak konsumen. Hal itu disebabkan karena PT. Miftah Putra Mandiri sangat memperhatikan kualitas bangunan, kemudian juga model bangunan yang sangat menarik dengan harga yang relatif murah dibandingkan perumahan lainnya, Kesuksesan Miftah Sunandar Membangun PT. Miftah Putra Mandiri tak lepas dari tangan dingin sang pemilik perusahaan, Miftah Sunandar. Bisnis di bidang properti yang dirintis berawal dari membuka toko besi konstruksi dan bahan matrial yang di beri nama “PD. Putra Mandiri”, berlokasi di Jalan M.Kahfi II dan Tanah Baru, Depok. Keyakinannya pada bisnis property yang diprediksinya akan booming dalam waktu dekat mengantarkannya pada gerbang kesuksesan.

Setelah berjalan beberapa tahun, usahanya berkembang menjadi kontraktor rumah-rumah pribadi dengan berganti nama menjadi “CV.Putra Mandiri”. Perkenalannya dengan dunia bangunan membuatnya matang dengan pengalaman proyek dan berkenalan dengan para praktisi di bidang usaha kontraktor maupun developer.
Kesuksesan Miftah Sunandar tak lama berselang terus berkembang dan niatnya untuk segera memulai bisnis properti terjawab dengan terwujudnya perumahan pertama yang dibangunnya dengan nama “Perumahan Putra Mandiri” dengan hanya beberapa unit. Setelah sukses memasarkannya hingga mampu menembus pasar, Direktur yang telah memiliki dua anak ini, mulai mengembangkan bisnisnya dalam bidang developer. Pada akhir tahun 2006, Miftah Sunandar kembali membuat perumahan yang dinamakan “ Vila Putra Mandiri I “ sebanyak 8 unit yang berlokasi di Tanah Baru, Depok, dan dalam waktu 1 (satu) minggu perumahan Vila Putra Mandiri tahap I habis terjual.

Dan pada awal tahun 2007 beliau kembali membuktikan exsistensinya dalam bidang property dan developer dengan membuat perumahan “ Vila Putra Mandiri II “ sebanyak 13 unit rumah yang berlokasi di Tanah Baru, Depok, dan ternyata hanya dalam waktu 1(satu)bulan 13 unit habis terjual. Pemilihan lahan di kawasan tanah baru memang dianggap pilihan yang paling tepat. Menurut Miftah Sunandar lokasi tanah baru memang lokasi yang sangat strategis karena kawasan yang masih alami dan mudah terjangkau itulah yang menjadikan kawasan wilayah tanah baru menjadi pilihan yang paling tepat untuk sarana tepat tinggal.

Dalam waktu kurang dari satu tahun, Miftah Sunandar kembali membangun Vila Putra Mandiri III&IV dengan jumlah keseluruhan 42 unit rumah,dan dalam waktu 2 bulan habis terjual. Dan bukti keseriusannya dalam bisnis properti semakin terbukti dengan dirubahnya nama CV. Putra Mandiri menjadi PT. Miftah Putra Mandiri yang bergerak dalam bidang Perdagangan besi konstruksi, General Contractor dan Developer.

Dan pada pertengahan tahun 2008 - 2012, Miftah Sunandar telah berhasil membuat perumahan dengan nama “ Putra Mandiri Residence, Grand Putra Mandiri, Green Putra Mandiri, Panorama Putra Mandiri dan Bentang Padalarang Regency Putra Mandiri (Bandung) “ dengan konsep town house bergaya tropis modern yang lebih exclusive.


sumber: www.miftahputramandiri-mpm.com


Jumat, 30 Maret 2012

Mandiri palsu

Bagi yang punya rek mandiri harap berhati hati penipuan modus baru yang menginformasikan bahwa rekeningnya expired dan harus diaktifkan via website www.bankmandiri@security.co.id itu email adalah email palsu,yang menggunakan modus phising,yaitu bisa mengetahui user I'd dan pass anda,dengan challage code nya adalah rek si penipu,website mandiri hanya www.bankmandiri.co.id ,mohon di infokan ke rekan, saudara anda untuk tetap berhati2,apabila ada yang mendapatkan seperti itu mohon untuk tdk ditanggapi dan segera lapor ke bank mandiri terdekat ato telp ke 14000


sumber: http://www.thecrowdvoice.com/post/mandiri-palsu-2279076.html

Kamis, 29 Maret 2012

Apakah Blackberry Sosialita itu? Cara Aktivasi Paket Blackberry Sosialita Telkomsel


Satu lagi paket Blackberry terbaru yang bisa dipilih sebagai alternatif untuk bisa menggunakan layanan Blackberry di BB kesayangan kita. Paket Blackberry Sosialita merupakan Paket Blackberry terbaru dari Telkomsel. Apa kelebihan dari Paket Blackberry Sosialita ini?

Kalau Anda senang chatting di BBM, mengakses  social networking (seperti Facebook, Twitter, MySpace) juga Browsing di Blackberry, plus akses email maka paket Blackberry Sosialita sangat cocok untuk Anda. Apalagi dengan harga terjangkau, maka Paket Blackberry Sosialita bisa menjadi alternatif pilihan terbaik.

Paket Blackberry Sosialita bisa dinikmati dengan berlangganan bulana sebesar Rp. 70.000, kalau Anda ingin memakai paket Blackberry Sosialita Mingguan hanya mengeluarkan uang sebesar 20 ribu rupiah per minggu, kalau harian cukup 3 ribu rupiah per hari. Cukup murah bukan?


Untuk aktivasi paket Blackberry Sosialita caranya cukup mudah tinggal tekan menu*999# pilih Internet Mania – Blackberry selanjutnya pilih Sosialita.


Pertanyaannya sekarang apa bedanya paket Blackberry Sosialita dan Paket Blackberry Unlimited? Satu yang membedakan adalah akses email, dimana di paket Blackberry Sosialita ini, kita hanya diizinkan mengakses satu akun email saja sedangkan di Unlimited kita bisa mengakses beberapa buah akun email untuk push email. So, kalau Anda tidak terlalu mementingkan akses email, bisa menjadikan  paket Blackberry Sosialita ini sebagai pilihan terbaik.

Sabtu, 28 Januari 2012

Kisah Nyata Bapak Tua Penjual Amplop




Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang suda...h dibungkus di dalam plastik. Sepintas di lihat, barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat.

Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusan plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih.

Astaga, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu.

Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis.

Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka semoga saja perbuatan baik kita dapat berbuah menjadi suatu akibat yang baik pula, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

"Kisah Nyata Bapak Tua Penjual Amplop"
Oleh : Rinaldi Munir, Bandung

Minggu, 22 Januari 2012


Kesuksesan Miftah Sunandar Membangun PT. Miftah Putra Mandiri

ilustrasi rumah 250x196 Kesuksesan Miftah Sunandar Membangun PT. Miftah Putra MandiriPT. Miftah Putra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti.Perumahan Vila Putra Mandiri I, II, III, dan IV menjadi bukti kesuksesan perusahaan ini. Beberapa perumahan yang telah dibangun banyak diminati oleh banyak konsumen. Hal itu disebabkan karena PT. Miftah Putra Mandiri sangat memperhatikan kualitas bangunan, kemudian juga model bangunan yang sangat menarik dengan harga yang relatif murah dibandingkan perumahan lainnya, menjadikan perumahan Vila Putra Mandiri semakin sulit untuk tersaingi dalam hal pemasaran dan kualitas rumah yang dipasarkan.Kesuksesan Miftah Sunandar Membangun PT. Miftah Putra Mandiri tak lepas dari tangan dingin sang pemilik perusahaan, Miftah Sunandar. Bisnis di bidang properti yang di rintis, berawal dengan membuka toko besi konstruksi dan bahan matrial yang di beri nama “PD. Putra Mandiri”, berlokasi di Jalan M.Kahfi II dan Tanah Baru, Depok. Keyakinannya pada bisnis property yang diprediksinya akan booming dalam waktu dekat mengantarkannya pada gerbang kesuksesan.
Terbukti, setelah berjalan beberapa tahun, usahanya berkembang menjadi kontraktor rumah-rumah pribadi dengan berganti nama menjadi “CV.Putra Mandiri”. Perkenalannya dengan dunia bangunan membuatnya matang dengan pengalaman proyek dan berkenalan dengan para praktisi di bidang usaha kontraktor maupun developer.
miftah sunandar 136x200 Kesuksesan Miftah Sunandar Membangun PT. Miftah Putra MandiriKemudian tak lama berselang, niatnya untuk segera memulai bisnis properti terjawab dengan terwujudnya perumahan pertama yang dibangunnya dengan nama “Perumahan Putra Mandiri” dengan hanya beberapa unit. Setelah sukses memasarkannya hingga mampu menembus pasar, Direktur yang telah memiliki satu anak ini, mulai mengembangkan bisnisnya dalam bidang developer. Pada akhir tahun 2006, Miftah Sunandar kembali membuat perumahan yang dinamakan “ Vila Putra Mandiri I “ sebanyak 8 unit yang berlokasi di Tanah Baru, Depok, dan dalam waktu 1(satu) minggu perumahan Vila Putra Mandiri tahap I habis terjual.
Pada awal tahun 2007 beliau kembali membuktikan exsistensinya dalam bidang property dan developer dengan membuat perumahan “ Vila Putra Mandiri II “ sebanyak 13 unit rumah yang berlokasi di Tanah Baru, Depok, dan ternyata hanya dalam waktu 1(satu)bulan 13 unit habis terjual. Pemilihan lahan di kawasan tanah baru memang dianggap pilihan yang paling tepat. Menurut Miftah Sunandar lokasi tanah baru memang lokasi yang sangat strategis karena kawasan yang masih alami dan mudah terjangkau itulah yang menjadikan kawasan wilayah tanah baru menjadi pilihan yang paling tepat untuk sarana tepat tinggal.
Dalam waktu kurang dari 1(satu) tahun, Miftah Sunandar kembali membangun Vila Putra Mandiri III&IV dengan jumlah keseluruhan 42 unit rumah,dan dalam waktu 2 bulan habis terjual. Dan bukti keseriusannya dalam bisnis properti semakin terbukti dengan dirubahnya nama CV. Putra Mandiri menjadi PT. Miftah Putra Mandiri yang bergerak dalam bidang Perdagangan besi konstruksi, General Contractor dan Developer.
Dan pada pertengahan tahun 2008, Miftah Sunandar telah berhasil membuat perumahan dengan nama “ Putra Mandiri Residence “ dengan konsep town house bergaya tropis modern yang lebih exclusive.

Senin, 16 Januari 2012



Terimaksih IBU dan Terimaksih AYAH

sungguh jasa mu tak akan pernah terbalaskan
jasa mu adalah kebaikan dalam hidupku
karena tampamu aku tidak akan pernah ada di dunia yang pana ini

engkalau cahaya dan motivator buat hidupku
engkau seorang laki laki yang gagah dan engkaulah seorang ibu yang lemah lembuh buat ku
yang membimbingku dalam menjalani kehidupan ini

Sabtu, 14 Januari 2012

Selamat Datang



assalamualaikum Wr. Wb

selamat datang di blog nurzaman insya alloh kedepannya saya akan memberikan artikel maupun informasi yang bermanfaat buat para pembaca blog saya.
dalam blog ini saya tidak akan pernah mempostingkan hal - hal yang berbau porno , melecehkn agama , maupun yang dilarang oleh undang - undang .

terimakasih

follow me @nurzaamaan on twitter.